Hereditas atau pewarisan sifat merupakan suatu yang menakjubkan dalam dunia sains. Individu baru mewarisi sifat dari kedua induknya, bagaimana hal itu dapat terjadi. Sel kelamin atau gamet secara menakjubkan hanya memiliki separuh dari kromosom yang seharusnya. Bergabungnya sel sperma dan sel telur menjadikan individu baru memiliki jumlah kromosom yang seharusnya, dimana setengahnya didapatkan dari sel sperma dan setengahnya lagi dari sel telur. Proses yang menjadikan sel gamet memiliki kromosom separuh dari seharusnya adalah pembelahan meiosis.
Langkah dalam pembelahan meiosis hampir sama dengan pembelahan mitosis, salah satunya adalah didahului dengan replikasi kromosom. Namun replikasi tunggal ini di ikuti oleh dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Kedua pembelahan ini menghasilkan empat sel anakan yang memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induk.
Tahapan meiosis dimulai dengan replikasi kromosom homolog dalam sel diploid, dari sepasang menjadi dua pasang. Kemudian salinan tersebut dibagikan ke empat anakan sel haploid.
Perbedaan utama dari pembelahan meiosis dan mitosis adalah pembelahan meiosis mengurangi jumlah set kromosom dari dua menjadi satu, sedangkan mitosis melestarikan jumlah set kromosom. Pembelahan mitosis menghasilkan sel-sel yang berbeda dengan sel induk atau dengan sel yang lain secara genetik, sedangkan pembelahan mitosis menghasilkan sel yang identik secara genetik dengan sel induk.