Kamis, 19 Juni 2025

Pola Pikir Bertumbuh dalam Pembelajaran Mendalam


Hari ini (19/6) adalah hari kedua dalam Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, salah satu materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah mengenai pembelajaran mendalam. Salah satu bagian dari Pembelajaran Mendalam yang akan saya ulas dalam tulisan ini adalah mengenai pola pikir bertumbuh.

Pengantar dalam memasuki materi ini adalah kutipan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti mengenai pola pikir bertumbuh. “Kalau orang berpikir dengan Growth Mindset maka dia yakin masalah yang hanya sedikit itu jalan keluarnya banyak. Karena itu jangan menyerah, jangan putus asa, yakinlah ada jalan keluarnya,” ujarnya.

Pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran mendalam. Hal ini menjadi penting dengan melihat fakta hasil survei mindset dalam PISA 2018, Indonesia termasuk salah satu dari enam negara yang memiliki persentase murid dengan pola pikir bertumbuh di bahwan 40%.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan pola pikir? Pola pikir dapat dinyatakan sebagai kumpulan keyakinan atau cara berpikir yang akan menentukan “reaksi dan pemaknaan” seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Cara pandang atau pola pikir akan menentukan tindakan yang diambil seseorang ketika menghadapi suatu kejadian, pola pikir yang positif akan menghasilkan hasil tindakan yang positif pula.

Dalam paparan materi mengenai pola pikir bertumbuh, dinyatakan bahwa pola pikir lebih penting daripada keterampilan. Pola pikir (mindset) merupakan fondasi dari keterampilan (skillset) dan alat (Toolset).

Jenis pola pikir terbagi menjadi dua, pola pikir bertumbuh (growth mindset) dan pola pikir tetap (fixed mindset). Dalam pola pikir bertumbuh, seseorang meyakini bahwa kecerdasan dan keterampilan dapat dikembangkan lewat belajar dan berusaha. Sedangkan pada pola pikir tetap, seseorang meyakini kecerdasan dan keterampilan bersifat tetap yang tidak banyak bisa diubah.

Beberapa perbedaan sikap seseorang antara yang memiliki pola pikir bertumbuh (PPB) dan pola pikir tetap (PPT) antara lain:

  • ketika menghadapi tantangan, orang PPB akan menerima tantangan tersebut karena meyakini mampu menyelesaikannya, sedangkan orang PPT akan menghindar, karena merasa tidak mampu menghadapi tantangan tersebut;
  • ketika mendapatkan rintangan, orang PPB akan bertahan, sedangkan orang PPT akan menyerah;
  • ketika sedang berusaha, orang PPB akan menghasilkan peluang, sedangkan orang PPT akan menghasilkan kemubaziran dari apa yang dilakukannya;
  • ketika mendapatkan kritikan, orang PPB akan menganggapnya sebagai informasi untuk melakukan refleksi dan perbaikan, sedangkan orang PPT akan menganggap kritikan sebagai serangan terhadap dirinya, dan;
  • ketika melihat kesuksesan orang lain, orang PPB akan menjadikan hal tersebut sebagai inspirasi bagi dirinya, sedangkan orang PPT akan menganggap hal tersebut sebagai ancaman terhadap dirinya.

Sebuah riset yang dilakukan oleh PERTS dan Standford University bertajuk The Project of Education Research That Scales menunjukkan bahwa intervensi pola pikir telah memberikan hasil yang sangat baik dalam meningkatkan prestasi akademik siswa.

Pola pikir bertumbuh ini, menurut saya tidak hanya diperuntukkan untuk siswa saja, namun guru juga memerlukan. Guru dengan pola pikir bertumbuh akan tidak mudah menyerah ketika menghadapi suatu tantangan, terus berusaha belajar untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas dirinya, dan pada akhirnya akan menjadi guru yang mampu memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan.

Pembelajaran mendalam telah menekankan kesadaran (mindfull), kebermaknaan (meaningfull) dan kegembiraan (joyfull) dalam sebuah proses pembelajaran. tentu mengintegrasikan ketiga hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran tidaklah mudah, sehingga adanya pola pikir bertumbuh akan membuat guru senantiasa untuk berpikir positif dan meyakini bahwa semua hambatan pasti ada jalan keluarnya.

Kita tunggu saja, bagaimana pendekatan pembelajaran mendalam yang sedang digalakkan ini apakah mampu diaplikasikan dalam ruang-ruang pembelajaran, dan memberikan dampak yang positif. Jika kita memiliki pola pikir bertumbuh, maka kita sebagai guru tidak akan takut untuk mencoba dan berani menghadapi setiap hambatan ketika berusaha mengaplikasikan pembelajaran mendalam dalam ruang kelas yang diampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pola Pikir Bertumbuh dalam Pembelajaran Mendalam

Hari ini (19/6) adalah hari kedua dalam Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Men...