Sel selain memerlukan energi untuk aktivitasnya, juga memerlukan berbagai zat. Namun tidak semua molekul organik dari makanan akan dioksidasi sebagai bahan untuk membuat ATP. Selain kalori, makanan juga harus menyediakan rangka karbon yang diperlukan untuk membentuk molekul-molekulnya sendiri.
Beberapa monomer yang diperoleh dari pencernaan makanan dapat langsung digunakan, misalnya asam amino dari hidrolisis protein dari makanan yang dapat digabungkan ke dalam protein yang dihasilkan oleh organisme itu sendiri. Namun seringkali tubuh memerlukan molekul spesifik yang tidak diperoleh dari makanan.
Senyawa yang terbentuk sebagai intermediet pada glikolisis dan siklus asam sitrat dapat dialihkan ke jalur anabolik sebagai prekursor yang dapat digunakan oleh sel untuk menyintesis molekul-molekul yang diperlukan. Misalnya manusia dapat membuat separuh dari 20 asam amino dalam protein dengan cara memodifikasi senyawa yang dialihkan dari siklus asam sitrat. Sisanya berupa "asam amino esensial" yang harus diperoleh dari makanan.
Selain itu, glukosa juga dapat dihasilkan dari piruvat, sedangkan asam lemak dapat diseintesis dari Asetil KoA. Tentu jalur anabolik atau biosistesis ini tidak menghasilkan ATP, namun menggunakan ATP dalam prosesnya.
Glikolisis dan siklus asam sitrat berfungsi sebagai jalur pertukaran metabolik yang memungkinkan sel mengubah beberapa jenis molekul menjadi jenis lain yang diperlukan. Misalnya suatu senyawa intermediet yang dihasilkan dalam glikolisis yaitu dihidroksiaseton dapat diubah menjadi salah satu prekursor utama lemak. Jika kita mengkonsumsi makanan lebih banyak daripada yang diperlukan, kita akan menyimpan lemak meskipun makanan yang kita konsumsi tidak mengandung lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar