Sabtu, 20 Agustus 2022

Nulis Santai : Pentingnya Bersikap "Masa Bodo"

 

Setelah sekian lama tidak menulis, saya merasa perlu ada paksaan untuk menulis lagi. Banyak gangguan atau distraksi yang mengakibatkan fokus saya untuk menjadi penulis atau membiasakan menulis menjadi terganggu. Dan hal inilah yang ingin saya tuliskan saat ini.

Ada pepatah yang mengatakan sebaiknya bahwa hidup seperti air yang mengalir. Saya setuju, namun tidak semuanya. Saya tidak ingin menjadi objek yang hanya pasrah di aliran air, yang terombang-ambing ke kanan atau ke kiri, dan entah berakhir dimana. Namun di dalam kita mengikuti aliran dalam kehidupan ini, kita tetap harus berupaya untuk meraih tujuan kita. Sebuah pertanyaan yang menurut saya penting untuk dipikirkan, "kita hidup untuk apa?"

Tujuan saya di dunia ini adalah tentu untuk beribadah kepada Allah swt, hal itu tidak dapat diganggu gugat. Namun tentu saya juga memiliki peran dalam kehidupan ini, dan apakah itu?

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya umur, saya merasa bahwa peran saya di dunia ini adalah sebagai seorang guru IPA, dan saya akan mencoba berkontribusi secara maksimal dalam bidang saya tersebut dengan berbagai cara. Salah satu cara yang ingin saya lakukan adalah dengan menjadi penulis. Saya harus bisa menulis, untuk mendokumentasikan segala hal.

Namun dalam perjalanan, banyak sekali gangguan atau pengalih perhatian yang mengganggu fokus saya. Jika dipikir lagi, semua itu sebenarnya tidak ada manfaatnya. PR saya sekarang adalah bagaimana melepaskan diri dari semua gangguan dan distraksi itu, dan kembali fokus ke tujuan saya.

Bersikap masa bodo bagi sebagian orang dianggap negatif, tapi tidak untuk saya. Dengan bersikap masa bodo (dalam konteks positif) artinya kita memilih segala hal yang harus kita perhatikan. Dan memastikan hal-hal penting saja yang kita perhatikan.

Kita tidak harus mengurusi semua hal, tidak harus menjadi bagian dari semua solusi atas semua permasalahan, dan ikut mengambil peran dalam segala urusan. Disitulah kesalahan saya, saya merasa harus ikut mengambil peran untuk urusan-urusan yang sebenarnya tidak perlu saya urusi.

Sekarang saya harus berfokus pada diri saya sendiri, dan mengesampingkan hal-hal yang tidak penting. Mungkin susah di awal, namun saya yakin saya bisa. Kita tidak perlu menjadi pahlawan setiap saat. Yang harus saya lakukan adalah fokus pada diri saya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...