Senin, 29 Mei 2023

Stellarium : Solusi Untuk Visualisasi Tata Surya

 

Materi dalam pelajaran IPA sangat beragam, namum semua materi tersebut mempunya satu kesamaan yaitu akan lebih menyenangkan jika bisa dipraktekkan atau divisulisasikan. Salah satu materi yang menjadi tantangan untuk bisa divisualisasikan adalah tata surya. Materi ini mempelajari tentang berbagai hal yang berada di luar Bumi, terus bagaimana untuk mempraktekkannya?

Salah satu solusi untuk membantu belajar materi tata surya adalah menggunakan Stellarium. Stellarium merupakan sebuah Open Sources Software (OSS) atau aplikasi gratis yang berfungsi layaknya planetarium. Jika dahulu kita ingin melihat berbagai benda luar angkasa kita harus datang ke planetarium, maka sekarang planetarium dapat kita nikmati di gawai kita.

Laman Stellarium dapat diakses di https://stellarium.org/, dalam laman tersebut terdapat pilihan untuk mengunduh file installer software ini, software bisa dijalankan pada sistem operasi windows, linux, atau MacOS.


Namun jika anda tidak ingin menginstall aplikasi ini di komputer anda, anda dapat menggunakan versi online-nya. Stellarium online dapat di akses di https://stellarium-web.org/ . Tampilan awal dari Stellarium Online adalah seperti gambar di bawah ini.

Pada Stellarium online, untuk mencari suatu objek luar angkasa tinggal kita tuliskan pada kolom pencarian. Kolom pencarian ini berbasis bahasa inggris, sehingga benda yang ingin kita cari harus dituliskan dalam bahasa inggris. Dalam contoh kali ini saya akan mencoba mencari planet mars.


Setelah kita selesai menuliskan objek yang dicari pada kolom pencarian, maka kita akan mendapatkan hasilnya. Dalam hal ini kita akan mendapatkan gambar posisi dan data lainnya seperti pada gambar di bawah ini.


Jika kita men-scroll maju pada kursor, maka tampilan akan diperbesar. Jika hal tersebut dilakukan maka akan diperoleh gambar tampilan planet mars seperti pada gambar di bawah ini.


Sekian tulisan saya tentang Stellarium, sebuah software planetarium yang gratis dan tentunya dapat membantu peserta didik dalam belajar materi tata surya. Software ini sangat berguna untuk mengetahui posisi, gambar, dan data dari suatu objek tata surya yang ingin kita amati.





Sabtu, 27 Mei 2023

Beberapa hal yang menghalangi saya untuk menulis

Memang tulisan ini sama dengan judulnya, tidak ada judul. Ya karena saya sendiri masih bingun untuk menuliskan apa, namun harus ada tulisan yang harus saya tuliskan. Ketika saya melihat statistik tulisan saya beberapa tahun belakangan ini, saya sepertinya tidak produktif, masa paling produktif saya adalah pada tahun 2022, setelahnya jumlah tulisan saya semakin menurun.

Saya bingun di tahun ini harus membuat tulisan apa, beberapa kali saya mencoba untuk menulis buku atau sekedar tulisan, namun semuanya tidak berhasil. Ada sesuatu yang menghalangi diri saya untuk menulis, dan itu berasal dari dalam diri saya sendiri. Mungkin penghalang-penghalang ini saja yang akan saya tulisakan pada tulisan kali ini.

1. Ide

Hal pertama yang menjadi penghalang saya untuk menulis adalah ide, ide tulisan saya sangat lemah. Beberapa tulisan yang saya baca mengatakan bahwa untuk menulis dapat kita mulai dengan menuliskan sesuatu yang dekat dengan diri kita, namun sepertinya saya belum mampu untuk mengeksplorasi hal-hal disekitar saya yang dapat saya jadikan sebagai ide untuk penulisan.

Terkadang banyak terlintas berbagai ide di kepala saya untuk dijadikan bahan penulisan, namun kadang saya terlalu lama untuk mengolah ide tersebut, sehingga akhirnya ide itu hilang dengan sendirinya seiring waktu.

2. Rasa Malas

Salah satu ucapan Jaya Setyabudi yang masih terngiang dalam benak saya adalah "musuh utama kesuksesan ada dua, tapi dan nanti". Saya belum bisa mengalahkan musuh yang bernama "nanti" ini. Ketika saya mendapatkan ide untuk menulis dan saya merasa ide tersebut bagus, kebanyakan saya hanya menghayal dan tidak segera menuangkan ide tulisan tersebut.

Rasa malas ini juga termasuk dalam bagaimana saya mengatur waktu saya. Saya menyadari bahwa saya memiliki menejemen waktu yang tidak bagus, saya tidak bisa bangun pagi dan menepati apa yang telah saya rencanakan.

Jadi, terus bagaimana ...

Ya, yang harus saya lakukan mulai sekarang adalah melakukan perubahan-perubahan kecil dalam hidup saya. Mulai belajar menepati semua rencana dan jadwal. Mulai dengan mencoba untuk disiplin.


Kamis, 25 Mei 2023

Simulasi Cermin Cekung dengan PhET

Optik merupakan salah satu materi IPA yang cukup menantang, karena selain harus berkutat dengan segala rumus-rumus yang ada, peserta didik juga harus mampu memahami dan membayangkan bagaimana benda-benda optik (seperti cermin dan lensa) bekerja. Peserta didik juga harus mampu memahami bagaimana bayangan yang terbentuk oleh benda optik tersebut.

Dalam postingan ini, saya akan mencoba melihat materi ini dari sudut pandang cara memahami tiap benda optik tersebut. Untuk memahami bagaimana cermin dan lensa bekerja, maka dibutuhkan sarana kit optika untuk melaksanakan pratikum. Namun dengan perkembangan zaman yang terjadi, pratikum optika tidak harus lagi dilaksanakan di laboratorium dengan segala peralatannya, namun kita sekarang dapat memanfaatkan virtual lab untuk melakukan simulasi. Salah satu laman yang menjadi rujukan saya ketika membutuhkan virtual lab yang berhubungan dengan materi IPA adalah PhET. Laman PhET dapat di akses disini.

Pada laman PhET kita dapat memilih berbagai macam simulasi untuk IPA, khusus untuk optika kita dapat menggunakan Geometric Optics dan Geometric Optics Basic. Untuk simulasi cermin dan lensa, maka saya memilih untuk menggunakan simulasi Geometric Optics, seperti pada gambar di bawah ini.


Sekarang kita mulai dengan cermin cekung. Cermin cekung memiliki sifat untuk mengumpulkan sinar. Bayangan yang terbentuk pada cermin cekung tergantung pada posisi benda terhadap cermin. Benda yang berada di antara cermin dan titik fokus akan memiliki bayangan yang berbeda jika dibandingkan bayangan yang terbentuk oleh benda yang berada setelah titik fokus.

 

Pada gambar di atas, benda berada di antara cermin dan titik fokus. Bayangan yang terbentuk memiliki ukuran yang lebih besar daripada benda. Bayangan terletak di belakang cermin, sehingga bayangan bersifat maya.


Pada gambar di atas, benda berada setelah titik fokus. Bayangan yang dihasilkan masih sama yaitu lebih besar daripada bendanya. Namun bayangan terletak di depan cermin, sehingga bayangan bersifat nyata.

Dari hasil simulasi PhET, bayangan pada cermin cekung memiliki sifat lebih besar daripada bendanya. Bayangan yang dibentuk dapat bersifat maya atau nyata, tergantung pada posisi benda. Jika benda berada di antara cermin dan fokus, maka bayangan yang terbentuk adalah bayangan maya. Sedangkan jika bendasetelah fokus, maka bayangan yang terbentuk menjadi bayangan nyata.

Sekian tulisan saya untuk kali ini. Lebih baik menulis walaupun tidak jelas daripada tidak sama sekali.

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...