Kamis, 28 November 2019

Menulis (lagi) ....

Sebentar beristirahat dari jenuhnya pengisian aplikasi online sekolah, seperti dapodik, pmp, dan kawan-kawannya. Entah mengapa semua sekarang serba online dan serba aplikasi. Memudahkan memang untuk pemangku kepentingan (pemenrintah) tetapi melelahkan untuk pelaksana di lapangan (operator sekolah)

Sebenarnya saya menulis ini juga masih belum ada ide, hanya mencoba untuk istiwomah menulis saja. Buku yang saya cita-citakan tak kunjung dimulai tulisannya, pertama karena ide belum final dan waktu yang semakin tersita oleh kegiatan-kegiatan yang lain.

beristirahat dengan rasa kantuk yang mulai datang, lelah memang tapi memang harus dijalani. ternyata saya mulai bisa untuk mencurahkan pikiran saya (apa yang ada dalam kepala saya) kedalam tombol-tombol keyboard laptop. Tak ada ide, hanya tulisan tidak jelas tanpa arah, tapi yang penting menulis. 

Oke membahas apa yang diwacanakan oleh menteri pendidikan terbaru bahwa tugas administrasi guru akan disederhanakan. Terdengar menyenangkan dan jujur secara pribadi saya setuju. Namun masalahnya itu masih wacana, dan yang namanya wacana kadang terjadi dan kebanyakan tidak terjadi. Apabila wacana itu bersinggungan dengan berbagai kepentingan politik. Entah pendidikan di Indonesia ini akan dibawa kemana, Pendidikan yang online, old scholl, atau yang milenial.

Secara umur saya bisa disebut milenial, tetapi saya tidak suka disebut milenial. Saya bukan generasi yang hobi dengan instagram dan kawan-kawannya. Terlalu membuang waktu untuk sekedar bermain instagram, tidak berfaedah menurut saya. Menurut saya ya, bukan menurut semuanya.

Mungkin cukup ini dulu yang saya tuliskan, ngalor ngidul tulisan ini tanpa arah dan tema. Sekali lagi, yang penting istiqomah untuk menulis.

Selasa, 19 November 2019

Menulis sebagai solusi

Dalam tulisan ini sebenarnya tidak ada yang ingin saya bahas, apalagi yang berhubungan dengan sains. Sebenarnya saya ingin menulis sebuah buku tentang listrik statis atau tentang panduan untuk olimpiade IPA SMP sekaligus untuk OGN IPA. Tapi di malam ini saya ingin menulis untuk menghilangkan penat dan mengobati rasa rindu saya untuk menulis

Terkadang manusia membutuhkan sebuah cara untuk menghilangkan stress yang sedang dirasakannya. Ada banyak cara, dan salah satu cara yang dulu saya anggap tidak masuk akal adalah dengan menuliskan apa yang dirasakannya. Saya dulu beranggapan bahwa menuliskan sesuatu yang kita rasakan tidak akan menjadi solusi atau jalan keluar dari stress yang sedang kita rasakan. Tapi sekarang pandangan saya tentang menulis sebagai salah satu metode penghilang stress berubah.

Menulis sebenarnya sama saja dengan kita berbicara atau curhat dengan seseorang, tetapi bagi orang yang tidak ingin membicarakan masalahnya dengan orang lain maka menulis bisa menjadi alternatif. Menulis seperti kita sedang berbicara dengan diri kita sendiri, kita bisa menumpahkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa harus banyak menjelaskan agar orang lain memahami apa yang kita rasakan.

Saat saya menullis ini perlahan perasaan stress saya mulai menghilang, dan sekaligus saya mengistiqomahkan diri saya untuk menulis. Sampai di paragraf ini saya sudah merasa plong, tidak ada lagi yang perlu kita stresskan. Yang pantas kita pikirkan hanya ALLAH saja, yang lain adalah makhluk-Nya, ciptaan-Nya dan tentu Dia yang mengurusi segalanya. Saat kita bisa memfokuskan pikiran kita hanya kepada ALLAH saja maka kita sudah sembuh, karena hanya Dia yang pantas untuk ada di pikiran kita.

Untuk masalah yang lain kita serahkan saja, Dia yang menurunkan masalah itu kepada kita, Dia pulalah yang akan memberi kita solusi. dan dari pengalaman saya Solusi dari ALLAH selalu lebih hebat dari pada semua solusi yang kita angan-angankan,

Semoga setelah ini ALLAH memberi saya lebih banyak kebaikan dan pertolongan agar semua masalah, baik besar maupun kecil dapat terselesaikan dan mendekatkan diri saya kepada-Nya. Ini akan menjadi awal saya untuk istiqomah menulis dan tentu saja istiqomah berdzikir kepada ALLAH setiap saat.

Stress sudah hilang, sekarang waktunya untuk memikirkan sesuatu yang lebih berguna dan positif untuk saya, keluarga dan tentu saja mendekatkan kami kepada ALLAH swt.

Minggu, 03 November 2019

Memulai menulis lagi (setelah sekian lama)

Menulis lagi setelah sekian lama tidak menulis di blog ini,merupakan sesuatu yang spesial. Blog ini dulu saya buat dengan tujuan untuk mencari finansial, tetapi dengan seiring berjalannya waktu saya merubah tujuan saya terhadap  blog ini. Blog ini sekarang insyaALLAH akan hidup lagi dengan tujuan untuk berbagi tentang pendidikan (terutama pendidikan IPA), keinginan untuk menulis, dan mengistiqomahkan menulis. Dengan adanya pembaca maupun tidak adanya pembaca.

Hal pertama yang akan saya tulis disini setelah sekitar 5 tahun tidak menulis di blog ini adalah tentang kebutuhan literasi, terutama untuk diri saya sendiri. Kebutuhan literasi sangat saya butuhkan, karena saya bekerja sebagai seorang pendidik. Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca dan menulis merupakan kemampuan dasar yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Hal itu saya sadari dalam beberapa tahun kebelakang ini, setelah sekian lama saya menjadi guru.

Saya berpendapat bagi seorang guru kemampuan membaca dan menulis tidak bisa dilaksanakan secara terpisah. Saya harus melatih diri saya untuk membisakan membaca dan menuliskannya dalam suatu bentuk tulisan, baik dalam blog ini atau media lain. Hal ini dikarenakan seiring dengan bertambahnya usia kemampuan menyimpan di otak hanya dengan sekdar membaca semakin lama akan semakin berkurang, selain itu membisakan menuliskan apa yang kita baca akan meningkatkan kualitas akademik kita.

Dalam dua bulan ini saya akan berlatih untuk mengistiqomahkan membaca dan menuliskannya lagi setiap hari. Apapun itu yang saya baca. Saya akan berusaha menantang diri saya sendiri untuk menghasilkan suatu karya tulisan dalam rentang waktu ini. Sebelum menulis kembali di blog ini saya telah berusaha menulis artikel ilmiah. Yang pertama saya ikutkan di seminar nasional kesharlindungdikdas dan mendapat undangan menjadi presenter, yang kedua saya ikutkan di simposium guru IPA yang diadakan oleh PPPPTK IPA. Untuk artikel yang kedua ini sampai saya menulis ini belum ada pengumuman.

Saya teringat tiga tahun lalu saat saya mengikuti program PLPG di tahun 2016, saya sempat berdiskusi dengan sorang pemateri dari Universitas PGRI Semarang.beliau seorang doktor atau profesor di lingkungan jurusan fisika. Pada waktu itu kami sempat berdiskusi mengenai listrik statis, apakah merupakan gejala induksi atau perpindahan elektron. Keresahan ini insyaALLAH akan saya coba tuangkan dengan membuat buku dan berharap beliau berkenan untuk memberikan tanggapan.

Motivasi lain kenapa saya ingin menulis lagi, saya ini menjadi orang yang lebih baik dan bertanggung jawab terhadap keluarga saya. Saya ingin istri dan anak saya bisa bangga dengan saya dan kami dijadikan ALLAH menjadi keluarga sakinah, mawaddah, dan dirahmati ALLAH swt. Demikian tulisan pertama saya di blog ini dan sesegera mungkin saya akan mulai berkarya.

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...