Organisme memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan benda tak hidup, salah satu ciri yang paling mencolok adalah kemampuan organisme dalam bereproduksi. Reproduksi organisme sebagai suatu fungsi biologis tidak bisa dilepaskan dari siklus sel. Seorang dokter berkebangsaan Jerman , Rudolf Virchow menyatakan bahwa dimana ada sel, maka pasti sebelumnya juga telah ada sel.
Keberlanjutan suatu kehidupan didasarkan pada reproduksi sel atau pembelahan sel. Pembelahan sel memainkan peranan penting dalam kehidupan organisme, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pada organisme uniseluler seperti Amoeba, pembelahan sel menghasilkan duplikasi dari sel induk. Sedangkan pada organisme multiseluler memungkinkan organisme tersebut bereproduksi secara seksual untuk berkembang dari satu sel (zigot). Setelah organisme telah tumbuh sepenuhnya, pembelahan sel berperan dalam pembaruan dan perbaikan, serta menggantikan sel-sel yang telah mati.
Ketika pembelahan sel terjadi, sel anak hasil pembelahan memiliki sifat yang sama persis dengan sel induk. Hal ini terjadi ketika pembelahan sel, DNA (materi genetik) sel induk di duplikasi dan diturunkan kepada sel anak. Sel anak akan memiliki DNA yang sama persis dengan sel induk.
Sebelum suatu sel membelah, DNA sel induk harus disalin dan kemudian kedua salinan tersebut dipisahkan sedemikian rupa sehingga setiap sel anak memiliki informasi genetik (genom) yang sama. Hal tersebut menjadikan sel anak hasil pembelahan bersifat identik.
DNA terdapat dalam nukleus dan dikemas menjadi kromosom, dan setiap spesies eukariota memiliki jumlah kromosam yang khas di dalam inti selnya. Pada manusia jumlah kromosom dalam sel tubuhnya (sel somatis) berjumlah 46 buah atau 23 pasang. Pada satu pasang kromosom tersebut, satu bagian berasal dari kromosom ayah dan satu bagian yang lain berasal dari kromosom ibu. Khusus pada sel kelamin (sel gamet) jumlah kromosom pada intiselnya berjumlah setengah dari jumlah kromosom sel tubuh, yaitu 23 buah.
Kromosom pada sel eukariota terbuat dari kromatin, komplek DNA, dan protein yang terikat. Setiap kromosom mengandung satu molekul DNA linier yang sangat panjang dan membawa beberapa ratus sampai ribu gen (unit yang mespesifikasi sifat warisan).
Sebelum membelah setiap kromosom pada sel eukariota memiliki satu molekul DNA tunggal. Ketika akan terjadi pembelahan, kromosom-kromosom tersebut akan direplikasi atau digandakan sehingga satu kromosom tadi sekarang terdiri atas dua kromatid saudara yang setiap kromatid mengandung salinan molekul DNA. Ketika pembelahan terjadi kromatid saudara tersebut akan terpisah dan masing-masing akan menjadi kromosom baru di sel anak hasil pembelahan.
Pada pembelahan sel terdapat dua tipe pembelahan, yaitu mitosis dan meiosis. Pada pembelahan mitosis kromosom sel anak memiliki jumlah yang sama seperti sel induk, pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh. Sedangkan pembelahan meiosis menghasilkan kromosom sel anak setengah dari kromosom sel induk, terjadi pada sel kelamin.
Proses fertilisasi menggabungkan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masing memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induk, menjadi sebuah zigot yang kembali memiliki jumlah kromosom yang utuh. Dalam perkembangannya, pembelahan mitosis menjaga agar jumlah kromosom pada organisme selalu tetap dan sama.
Sumber : Buku Biologi karya Cambell dan Reece
Tidak ada komentar:
Posting Komentar