Kamis, 22 Juli 2021

Keanekaragaman Dalam Makhluk Hidup


Makhluk hidup di bumi sangat beragam, dalam sistem lima kingdom makhluk hidup terbagi menjadi lima kingdom  antara lain Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Jika dijabarkan lagi menurut sistem taksonomi sampai pada tingkat spesies, maka kita akan mengetahui begitu banyak dan beragam makhluk hidup yang ada di bumi ini. Mulai dari makhluk hidup mikroskopis sampai makroskopis. Sungguh begitu indah ciptaan Allah yang harus kita syukuri dan pelajari.

Dalam sudut pandang ekologi, keanekaragaman makhluk hidup terbagi menjadi tiga tingkatan: Keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat spesies, dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Jika kita melihat sebuah fenomena keanekaragaman makhluk hidup, bagaimana kita menentukan termasuk dalam keanekaragaman tingkat apa. Di paragraf berikutnya kita akan membahas satu per satu tingkat keanekaragaman tersebut.

1. Keanekaragaman Tingkat Gen

Gen merupakan materi genetik yang membawa sifat makhluk hidup, gen terdapat pada kromosom. Manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang, terdiri dari 44 kromosom tubuh (22 pasang autosom) dan 2 kromosom kelamin (1 pasang genosom).

Jika dua jenis organisme kawin, maka sifat kedua induk tersebut akan diturunkan kepada anaknya. Hal ini mengakibatkan hasil keturunannya tidak sama persis dengan induknya, juga tidak sama persih dengan hasil keturunan yang lainnya.

Misalnya dua induk kucing melakukan perkawinan, maka akan dihasilkan anak kucing yang tidak sama dengan induk atau keturunan yang lainnya. Variasi keragaman dapat berupa warna rambut,bentuk ekor, dan pola warna rambut pada kucing tersebut.

2. Keanekaragaman Tingkat Spesies

Suatu organisme dikatakan satu spesies jika dua organisme tersebut dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Fertil dapat dikatakan mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan.

Untuk dapat melihat keanekaragaman tingkat spesies dapat ditinjau dari habitat atau komunitas yang di tempati berbagai macam organisme. Selain itu keanekaragaman tingkat spesies dapat dilihat dari genus yang sama. Contohnya genus Ipomea memiliki variasi Ipomea batatas (ubi manis), Ipomea aquatica (kangkung), dan Ipomea pescaprae (katang-katang).

Ipomea batatas (ubi manis)

Ipomea aquatica (kangkung)

Ipomea pescaprae (katang-katang)

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Setiap organisme bergantung pada lingkungan tempat tinggalnya, sehingga kondisi lingkungan juga berperang mempengaruhi jenis, pola makan, struktur tubuh, dan cara hidup organisme. Keanekaragaman lingkungan akan mempengaruhi keanekaragaman hayati, hal ini membuat ekosistem menjadi beragam.

Setiap ekosistem memiliki karakteristik yang berbeda, bergantung pada faktor abiotik yang berada dalam ekosistem tersebut. Misalnya ekosistem air tawar yang berada pada daerah subtropis dan tropis akan memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh iklim dan suhu yang berbeda. Perbedaan iklim dan suhu ini memberikan pengaruh pada organisme yang hidup di dalamnya.

Dengan berbagai keanekaragaman yang ada di bumi ini, maka kita sebagai manusia wajib mempelajari atas ciptaan Allah swt yang sangat indah dan sempurna ini. Dan hendaknya dengan semakin mempelajari kita menjadi insan yang semakin bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...