Sabtu, 03 Juli 2021

Mempersiapkan Tahun Pelajaran 2021/2022, Harus Bagaimana ?

Coretan ini ditulis sekitar dua belas hari sebelum memasuki awal tahun ajaran baru 2021/2022, awal tahun pelajaran yang dulu diperkirakan akan menjadi awal kembalinya aktivitas di sekolah, namun kenyataannya sekarang menjadi semakin tidak jelas. Setidaknya begitulah menurut saya.

Dahulu sebelum pandemi, kita sebagai guru banyak mendebatkan tentang RPP satu lembar dan RPP berlembar-lembar, namun sekarang perdebatan itu sudah tidak ada, bahkan sudah tidak penting lagi, hilang begitu saja. Setidaknya kebingungan kita adalah bagaimana membuat sebuah RPP baik selembar atau berlembar-lembar dengan kondisi pembelajaran dilakukan secara daring, semi daring, atau kunjungan. Mendadak segala administrasi itu menjadi tidak penting lagi, bukan prioritas.

Prioritas kita, setidaknya prioritas saya adalah bagaimana memastikan kualitas layanan pendidikan menjadi lebih baik, entah dengan metode pembelajaran seperti apa. Satu setengah tahun kemarin kita mengalami hal yang mengagetkan, berpindah dari cara mengajar konvensional menjadi daring. Bukan karena keinginan kita, namun karena keterpaksaan. Tidak ada panduan dan tidak ada contoh bagaimana cara melakukan pembelajaran daring atau jarak jauh, semua menggunakan interpretasinya sendiri-sendiri. Alhasil, satu setengah tahun kemarin menjadi ajang latihan dan ujicoba bagi guru untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Namun tahun ajaran 2021/2022 bukan lagi waktu untuk ujicoba, namun kita harus sudah dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan benar dan optimal. Frekuensi pembelajaran jarak jauh dengan cara hanya memberikan tugas, kemudian peserta didik mengirim jawaban kembali, harus dikurangai. Bagi saya pembelajaran yang baik nanti adalah saat dapat terjadi kembali interaksi antara guru dan peserta didik, serta menghadirkan kehangatan suasana sekolah walaupun dalam moda daring.

Tentu hal itu semua bukan hal yang mudah, ini semua merupakan tantangan yang berat bagi kita semua selaku pendidik. Kita tidak punya pilihan selain menghadapi dan beradaptasi dengan kondisi yang terjadi. Kita harus mengakui bahwa pembelajaran jarak jauh di awal-awal pandemi bisa dikatakan tidak sukses, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, seperti sarana dan prasarana yang tidak mendukung, kemampuan beradaptasi guru yang kurang, dan kurangnya perhatian orang tua dalam memastikan anaknya untuk belajar.

Mungkin ini saja tulisan saya di pagi ini, kadang hidup ini tidak sesuai kemauan kita, tapi kita dapat memilih untuk beradaptasi dengan setiap keadaan dan menjadikan diri kita sebagai pemenang. Persiapan untuk awal tahun pelajaran harus mulai disiapkan, terutama mental dan mindset untuk tidak menyerah dengan keadaan, dan tetap berusaha menjadi guru yang hebat, guru yang kehadirannya dirindukan peserta didiknya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...