Sekitar dua minggu yang lalu series tulisan dari buku Biologi karangan Campbell dan Reece terakhir saya posting, postingan tersebut adalah akhir dari bab Fotosintesis. Dalam series tulisan tentang fotosintesis saya mencoba untuk menjabarkan proses fotosintesis berdasarkan buku ini, bagian per bagian, dan akhirnya selesai. Sangat menyenangkan bahwa saya bisa menuntaskan tulisan dalam bab fotosintesis ini.
Namun jika saya mengevaluasi kinerja saya dalam menulis maka sebenarnya masih terbilang buruk, terutama dalam hal konsistensi. Di awal tahun 2022 saya merencanakan untuk bisa konsisten membuat postingan tiga kali seminggu di blog ini, dan kenyataannya tidak tercapai. Semoga dengan memasuki bab baru ini saya bisa lebih konsisten lagi.
Dalam postingan kali ini saya belum akan masuk dalam materi pembahasan komunikasi sel, namun akan menuliskan beberapa kesan saya terhadap bab baru ini. Sejujurnya ketika saya pertama kali membaca judul bab ini yaitu Komunikasi sel, saya kurang tertarik. Entah kenapa, mungkin karena ini adalah bab yang belum pernah saya baca atau pelajari sebelumnya. Namun hal itu tidak boleh menjadi penghalang dalam memulai sesion kedua ini, apapun yang terjadi bab ini harus saya tulis, dengan konsisten.
Secara umum dalam bab ini kita akan belajar untuk mengerti bagaimana sel-sel dapat berkomunikasi satu sama lain. Kita mengetahui bahwa dalam sistem organisasi kehidupan, sel menduduki tingkatan yang dasar. Sel-sel yang sejenis akan berkumpul dan bekerja sama membentuk suatu jaringan. Jaringan-jaringan yang berbeda akan membentuk organ, organ akan bekerja sama membentuk sistem organ, dan pada akhirnya adalah organisme. Maka sangat penting untuk memahami bagaimana sel-sel yang begitu banyak dan beragam yang ada dalam organisme ini "berbicara" satu sama lain.
Suatu sel menerima sinyal dari sel lain atau lingkungan dalam berbagai bentuk, termasuk dalam hal ini dari cahaya dan sentuhan. Namun komunikasi antar sel yang paling sering dilakukan adalah melalui mekanisme kimiawi. Untuk memahami bagaimana sel berkomunikasi, kita akan mengamati bagaimana mikroorganisme berkomunikasi. Karena memahami bagaimana mikroorganisme modern berkomunikasi dapat menjadi jendela untuk memahami peran persinyalan sel dalam evolusi kehidupan di Bumi.
Dalam tulisan ini saya akan mencoba memberikan contoh komunikasi melalui mekanisme kimiawi dari organisme yang telah lama dimanfaatkan manusia, yaitu khamir Saccharomyces cerevisiae. Mikrooraganisme ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan roti dan minuman yang mengandung alkohol.
Para peneliti menemukan bahwa pada sel khamir terdapat dua jenis kelamin atau tipe perkawinan, yaitu a dan ⍺. Sel dengan tipe perkawinan a akan menyekresikan molekul sinyal yand disebut faktor a, yang berikatan dengan protein reseptor spesifik pada sel ⍺ yang berdekatan. Pada saat yang sama sel ⍺ akan menyekresikan molekul sinyal yang disebut faktor ⍺, yang berikatan dengan protein reseptor spesisifik pada sel a yang berdekatan. Tanpa perlu memasuki sel, kedua faktor perkawinan tersebut akan sel-sel akan saling tumbuh ke arah satu sama lain yang pada akhirnya akan menghasilkan fusi (penggabungan) atau perkawinan.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sinyal perkawinan yang berada di permukaan sel diubah menjadi bentuk yang menyebabkan respon seluler berupa perkawinan? Respon pengubahan sinyal pada permukaan sel menjadi respon selular spesifik merupakan serangkaian langkah yang dinamakan jalur transduksi sinyal (signal transduction pathway).
Mungkin sebagai pendahuluan dari bab komunikasi sel, tulisan ini sudah mencukupi untuk memberikan gambaran sekilah mengenai apa yang akan saya tulis pada postingan selanjutnya. Selain terus belajar, salah satu tujuan dari series tulisan ini adalah melatih konsistensi untuk menulis. Semoga Konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar