Minggu, 24 Mei 2020

Idul Fitri 1441 H

Selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Hari ini 1 Syawal 1441 H, kalau dalam kalender masehi tanggal 24 Mei 2020, merupakan hari lebaran yang spesial dan pertama kali terjadi di hidup saya. Lebaran di tengah pandemi Corona. Tidak ada mudik seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak bisa bertemu orang tua, dan sendiri di sini, di Rembang tercinta.

Di tengah suasana pandemo corona, yang bisa saya ambil pelajaran sungguh banyak. Ditengah kesendiria dimana tidak bisa bertemu dengan keluarga dan kerabat seperti tahun-tahun sebelumnya, kita merasa sendiri. Namun sebenarnya kita tidak sendirian, ada Allah yang bersama kita setiap detik, setiap menit, dan selama-lamanya. 

Kita harus merasa malau, Allah sungguh maha baik yang tidak pernah meninggalkan hambanya, selalu mencukupi kebutuhan hambanya, dan yang menenteramkan hati hambanya. Kita sering lupa akan Allah, banyak sekali maksiat dan dosa yang telah kita lakukan, namun Allah senantiasa berkenan untuk mengampuni kita. Betapa sering kita lupa untuk mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya, namun Allah tetap sayang kepada kita. Sungguh, saya berharap semoga mulai detik ini Allah senantiasa menaungi saya dan keluarga untuk selalu ingat akan Nya.

Sebulan kita telah melewati puasa dan mencoba menjadi lebih baik, namun tetap saja dosa dan maksiat baik sengaja atau tidak kita lakukan. Yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan memohon ampunan dan diberikan kekuatan untuk menjadi lebih baik lagi sebagai hamba-Nya. Ibadah yang kita rasa maksimal, sebenarnya tidak ada apa-apanya, karena yang yang kelak menyelamatkan kita adalah kasih sayang Allah. 

Kalau kita mau menghitung, seberapa berkualitaskah ibadah kita sehingga layak medapatkan pahala yang banyak? sepertinya kalu kita jujur kita tidak punya ibadah yang seperti itu. Seperti kata ulama, kelak yang membuat kita bisa masuk surga bukanlah amalan kita yang tidak seberapa itu, namun yang membuat kita masuk surga adalah kasih sayang, pertolongan dan ridlo Allah saja.

Kita tidak punya apa-apa untuk dibanggakan. Harta bukan milik kita, kita beribadah karena Allah yang menguatkan dan menggerakkan kita. Kita merasa pandai, karena kita masih dalam naungan nur-Nya. Kita tidak punya apa-apa, yang kita punya adalah harapan semoga Allah senantiasa menyayangi dan meridloi kita.

Maka di hari yang indah ini, semoga Allah mengampuni semua dosa saya dan keluarga, membimbing dan menguatkan kita dalam kebaikan, dan Allah senantiasa menaungi dan menyayangi kita. Kita berlindung dari marah-Nya, semoga Allah menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi dalam beribadah kepada-Nya, dalam bentuk apapun.

Ya Allah ampunilah saya dan keluarga saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...