Sabtu, 01 Maret 2025

#1 Ramadhan 1446 H: Batasi Diri, Bahagiakan Diri


Hari ini adalah hari pertama puasa Ramadhan di tahun 2025. Hari pertama adalah masa ketika tubuh beradaptasi dengan ibadah puasa, bagi yang tidak terbiasa berpuasa maka hari pertama akan terasa lemas dan cukup lapar. Tetapi nanti setelah beberapa hari, tubuh akan sudah terbiasa dengan ritme puasa dan semuanya akan berjalan biasa saja.

Puasa adalah ibadah yang membatasi, tidak hanya membatasi jam makan dan minum kita, namun berpuasa juga membuat kita membatasi sikap, perilaku, dan interaksi kita. Pada bulan ini pahala dilipatgandakan, setiap orang berusaha untuk menjadi pribadi yang baik, dengan paksaan berbagai pembatasan ini.

Namun kenapa kita perlu membatasi diri? bukankah jika semakin bebas orang akan menjadi bahagia, karena bisa melakukan apapun yang dimaunya. Namun kenyataan dan apa yang dipikirkan ternyata berjalan berlawanan, semakin kita membatasi diri kita, semakin mudah kita menjadi bahagia. Kok bisa?

Tulisan ini merupakan hasil pikiran saya, mencoba untuk berpikir kritis, dan mencoba menemukan makna dari setiap peristiwa.

Yang pertama, kebahagiaan adalah hal yang berasal dari dalam diri kita. Kebahagiaan tidak ditentukan oleh faktor luar, kita mempunyai kuasa atas diri kita, dan kita yang memutuskan apakah kita mau bahagia atau tidak.

Memang benar banyak faktor diluar kendali kita yang dapat memberikan dampak menyenangkan atau tidak menyenangkan kepada diri kita. Kita tidak dapat mengatur hal-hal apa saja yang akan mengenai kita, namun kita bisa memilih bagaimana kita bereaksi.

Sebagai seorang muslim kita mengenal istilah bersyukur, syukur akan memicu timbulnya kebahagiaan. Bersyukur menurut saya adalah menerima apa yang diberikan Allah kepada kita, mencoba berpikir positif, dan berusaha mencari hikmah atas apa yang telah diberikan-Nya. 

Yang kedua, kita harus membatasi apa yang harus menjadi perhatian kita. Dengan adanya media sosial, kita menjadi tahu semakin banyak. Semakin banyak tahu belum tentu bermanfaat untuk kita, terkadang banyak yang bertebaran di media sosial adalah hal yang sebenarnya tidak kita perlukan, dan kita tidak perlu tahu juga.

Konten-konten viral atau berita yang belum jelas kebenarannya seringkali muncul dengan mudah di gawai kita. Banyak dari hal tersebut yang menyita perhatian kita, namun sangat sedikit yang berada dalam pengaruh kita. Semua hal-hal tersebut hanya akan membuat perasaan kita campur aduk, marah, gelisah, dan kita pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena hal tersebut di luar pengaruh kita.

Maka biarkan hanya yang penting-penting saja untuk diri kita yang masuk dalam otak kita. Hal-hal yang sekiranya akan menambah beban pikiran, membuat marah, membuat sedih yang tidak jelas, sebaiknya tidak perlu masuk ke dalam pikiran kita, dan kita pun tidak perlu menuruti keinginan untuk mengetahuinya.

Pikirkan apa yang penting, dan lakukan apa yang bisa kita lakukan. Membatasi diri dari hal-hal yang tidak perlu adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan. Lakukan yang bisa dilakukan, jangan memikirkan sesuatu yang kita sendiri tahu kita tidak sanggup untuk melakukannya. Batasi ambisi, cukup ambisi yang pendek, kecil, dan konsisten.

Saya juga mencoba memikirkan apa yang dikatakan dr Fahrudin Faiz, bahwa bahwa bahagia itu adalah ketika kita tahu diri dan tahu batas. Saya cukup setuju dengan hal tersebut. 

Kita harus tahu diri kita, siapa kita, apa tugas kita, apa kemampuan kita, dan apa yang bisa kita lakukan untuk kebaikan umat dan agama. Memahami diri dan batas diri akan membuat kita bisa memahami diri kita sendiri. Tahu batas akan membuat kita terhindar dari hal-hal bodoh, karena kita tahu batas diri kita.

Batasi diri kita supaya kita bahagia. Batasi dengan apa yang penting untuk diri kita saja, palingkan perhatian dari hal-hal yang sekiranya tidak penting dan berpotensi buruk pada diri kita, syukuri apa yang kita peroleh, dan mencoba berpikir positif dalam semua keadaan.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dan memberikan kita dan keluarga kita keselamatan dunia dan akhirat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#2 Ramadhan adalah Kesadaran Diri

Ramadhan adalah bulan yang spesial, bulan dimana perintah puasa satu bulan penuh dilaksanakan dan bulan turunnya Al Quran pertama kali. Sepa...