Rabu, 08 April 2020

update 8 April 2020 : Atom, Unsur, Molekul, dan Senyawa

Sekitar tahun 1803-1807 John Dalton mengeluarkan teori atom yang menyatakan bahwa atom merupakan unit terkecil penyusun partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan teori atom berkembang dan ditemukan bahwa atom tersusun atas partikel elementer yaitu proton, neutron, dan elektron.

Proton adalah partikel bermuatan positif yang terletak di pusat atau inti atom. Neutron merupakan partikel netral atau tidak bermuatan dengan massa yang hampir sama dengan proton, serta terletak di inti atom. Sedangkan elektron merupakan muatan negatif yang relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan proton dan neutron. Elektron terletak di kulit atom dan bergerak mengelilingi inti atom.

Partikel
Lambang
Massa
Muatan
Penemu
gram
sma
Proton
p
1,6726231 x 10-24
1
+1
Goldstein / Rutherford
Elektron
e
9,1093897 x 10-28
1/1840
-1
J.J. Thompson
Neutron
n
1,672492716 x 10-24
1
Netral
J. Chadwick

Dari ketiga partikel elementer penyusun atom, elektron memiliki kemampuan untuk bergerak. Proton dan neutron berada di inti atom, sedangkan elektron mampu berpindah antar kulit atom, bahkan dapat berpindah ke atom yang lain.

Nomor atom merupakan jumlah proton atau elektron, karena pada atom yang netral jumlah proton dan elektron adalah sama. Nomor massa merupakan jumlah proton dan neutron. Sebagai contoh atom kalsium dituliskan dengan lambang Ca maka nomor atomnya adalah 20 dan nomor massanya 40. Sehingga dapat kita ketahui bahwa jumlah proton 20, elektron 20 dan neutron 40-20=20.

Seperti yang kita ketahui bahwa elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom yang lain. Atom yang memiliki jumlah proton dan elektron yang tidak sama disebut dengan ion. Atom yang melepas elektron sehingga jumlah proton lebih banyak dari pada elektron maka akan menjadi ion positif. Sedangkan atom yang menerima elektron, sehingga jumlah elektron lebih banyak dari proton akan menjadi ion negatif.

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal oksigen, besi dan aluminium. Ketiganya merupakan unsur. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadizat lain yang lebih sederhana. Unsur tersusun atas atom dan yang membedakan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya adalah jumlah proton, elektron, dan neutron dalam atomnya.

Sebagai contoh oksigen memiliki lambang O sedangkan nitrogen memiliki lambang N, dapat kita ketahui bahwa atom penyusun oksigen memiliki jumlah proton, neutron dan elektron masing-masing 8, sedangkan atom penyusun nitrogen memiliki jumlah proton, elektron dan neutron masing-masing 7.
Secara umum unsur-unsur yang kita ketahui sekarang ini digolongkan menjadi tiga yaitu :

  1. Unsur logam. Unsur logam memiliki ciri-ciri sifatnya mengkilap, menjadi penghantar listrik dan panas yang baik, dan umumnya berbentuk padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur logam antara lain besi (Fe), nikel (Ni), tembaga (Cu) dan seng (Zn). Terdapat unsur logam yang berbentuk cair yaitu raksa (Hg).
  2. Unsur non logam. Secara umum unsur non logam memiliki ciri-ciri tidak mengkilap, penghantar panas dan listrik yang buruk, dan berbentuk padat atau gas pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur non logam antara lain oksigen (O), helium (He), karbon(C), dan iodin (I).
  3. Unsur semi logam. Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam, contohnya antara lain silikon (Si) dan germanium (Ge).


Unsur-unsur dapat bergabung, gabungan unsur tersebut kita sebut dengan molekul. Molekul yang terdiri atas gabungan unsur-unsur sejenis dinamakan molekul unsur, sedangkan molekul yang terdiri atas gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis dinamakan molekul senyawa. Pada molekul senyawa unsur-unsur yang bergabung memiliki perbandingan tertentu. Contoh molekul unsur adalah molekul hidrogen (H2), molekul ozon (O3) dan molekul belerang (S8). Sedangkan contoh molekul senyawa adalah karbon dioksida (C)2), air (H2O), dan metana (CH4).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...