Jumat, 24 April 2020

update hari ini, itu saja

Sebenarnya tidak ada yang ingin saya tuliskan pada malam ini, cuma karena hasrat ingin menulis mulai timbul, maka saya harus menulis sesuatu, entah tentang apa. Televisi hari ini masih tentang corona, corona, dan corona. Setelah hampir dua bulan berjalan sejak ditetapkan awal pandemi, akhirnya kebijakan melarang mudik di ambil, walaupun menurut saya sudah terlambat karena sudah banyak orang telah pulang kampung sebelumnya.

Mari kita tinggalkan corona, saya mau menulis tentang perkembangan buku saya. Sampai tulisan ini saya buat, progresnya sudah mencapai akhir bab ketiga. Kurang beberapa sub bab serta soal dengan pembahasannya. Dalam tulisan hari ini akhirnya saya mendapatkan suatu pemahaman mengenai respirasi sel. Sesuatu yang saya pelajari dan belum paham juga. Materi ini menjadi salah satu materi wajib dalam olimpiade guru nasional, persiapan PLPG, dan uji kompetensi guru mapel IPA beberapa tahun yang lalu, sekitar 2015.

Respirasi sel terbagi menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi (ATP). Respirasi aerob merupakan respirasi default manusia. Tapi terkadang terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan suplai oksigen terbatas, seperti berlari cepat sertatus meter. Pada peristiwa ini secara cepat tubuh melakukan respirasi anaerob guna menghasilkan energi dalam waktu cepat, dan siklus lebih pendek. Namun respirasi anaerob tidak bisa menghasilkan energi dengen jumlah banyak seperti respirasi aerob.

Respirasi aerob terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu glikolisis, siklus kerbs, dan transfer elektron. Total energi atau ATP yang dihasilkan dari satu kali siklus adalah 36 ATP. Sedangkan pada respirasi anaerob hanya melalui tahapan glikolisis, setelah glikolisis selesai maka akan glikolisis lagi. Tahapan siklus kerbs dan transfer elektron tidak terjadi karena ketiadaan oksiden pada respirasi anaerob.

Sampai saya mengetik paragraf ini waktu sudah menunjukkan pukul 21.21 wib, suara darusan Al Quran terdengar merdu dari masjid dan mushola. Malam ini memasuki malam kedua Ramdhan. Saya merasa bahwa bulan ramadhan ini akan menjadi penghabisan bagi pandemi corona, kenapa? 

Jika semua kaum muslim melakukan puasa, dan menurut penelitian puasa baik kesehatan dan tidak menurunkan imun tubuh, terlebih lagi menjaga kebersihan dan perilaku, insyaAllah kaum muslimin akan terhindar dari penularan virus corona. Saya beranggapan jika kita menghadapi suatu kondisi atau masalah, dan sudah dalam posisi memuncak dan berat, hal itu menunjukkan bahwa sebentar lagi semua itu akan reda dan akan menurun. Jika wabah ini sudah sampai puncaknya, maka sebentar lagi dia harus turun.

Semoga Allah selalu menjaga kesehatan kita, keimanan kita, dan melindungi kita dari segala keburukan dunia dan akhirat. Aamiin .........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...