Minggu, 27 September 2020

CAMPBELL-REECE : Cara ATP Memberikan Tenaga Bagi Sel

Sel sebagai unit terkecil penyusun kehidupan melakukan tiga macam kerja utama, yaitu kerja kimawi, kerja transpor, dan kerja mekanis. Kerja kimiawi seperti pendorongan reaksi-reaksi endergonik yang tidak dapat berlangsung secara spontan, seperti sintesis polimer dari monomer. Kerja transpor seperti pemompaan zat melewati membran melawan arah pergerakan kostan. Kerja mekanis seperti denyut silia, kontraksi sel otot, dan pergerakan kromosom saat terjadi pembelahan sel.

Ciri utama pengelolaan energi pada sel untuk melakukan kerja adalah dengan melakukan penggandengan energi (energy coupling), yaitu penggunaan reaksi eksergonik yang melepaskan energi dan digunakan untuk menggerakkan reaksi endergonik.

ATP (adenosine triphosphate) mengandung gula ribosa dengan basa bernitrogen adenin dan tiga gugus fosfat yang terikat ke adenin tersebut. Selain berperan dalam penggandengan energi, ATP juga merupakan salah satu nukleosida trifosfat yang digunakan untuk membuat RNA.


Ikatan ATP dapat diputus dengan reaksi hidrolisis, ketika terminal ikatan fosfat terputus maka suatu molekul fosfat anorganik ( yang selanjutnya disimbolkan dengan P). Dalam reaksi ini akan dilepskan energi sebesar -7,3 kkal/mol atau setara dengan -30,5 kj/mol.

 

Dengan melepaskan energi =-7,3 kkal/mol

Reaksi di atas berlangsung pada kondisi standar, namun pada kondisi sel reaksi tidak berjalan sama dengan kondisi standar. Ketika hidrolisis ATP pada kondisi selsesungguhnya adalah -13 kkal/mol atau 78% lebih besar dari energi yang dihasilkan jika reaksi berlangsung pada kondisi standar.



Sebenarnya ATP bukan merupakan suatu ikatan yang kuat walaupun ATP sering disebut dengan ikatan berenergi tinggi. Istilah ini sebenarnya kurang tepat, karena sebnarnya ATP dan air sebagai reaktan memiliki energi yang lebih tinggi dari produk yang dihasilkan yaitu ADP dan P.  Pelepasan energi selama reaksi hidrolisis ATP berasal dari perubahan kimiawi ke kondisi berenergi lebih rendah, bukan dari ikatan fosfat itu sendiri.

ATP sangat berguna bagi sel karena pelepasan gugus fosfat (P) dari reaksi hidrolisis ATP melepaskan energi lebih besar daripada energi yang dapat dilepaskan oleh molekul lain. ATP dapat melepaskan energi demikian besar karena tiga gugus fosfat dalam ATP bermuatan negatif dan terkumpul menjadi satu. Tiga gugus fosfat itu menyimpan gaya tolak menolak menyimpan potensial energi yang besar dan hal itu berkontribusi pada ketidakstabilan di wilayah molekul ATP.  Ekor trifosfat pada ATP adalah ekuivalen kimiawi seperti pada pegas yang ditekan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 : Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Dalam modul pertama tentang Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) memberikan penjelasan mengenai bagaimana pendidikan seh...